s a r a n
*sebelumnya saya mau minta maaf dulu karena satu dan lain hal (baca:males) 30 days of challenge nya berhenti beberapa saat. adapun hal-hal yang saya postkan sekarang, nggak ada hubungannya sama sekali dengan 30 days of challenge*
oke. intinya saya emang lagi bingung sama sesuatu. dan tentang pilihan. saya harus memilih satu diantara 2 hal yang keduanya punya konsekuensi yang besar dalam hidup saya. dan salah satunya bisa membuat hidup saya berubah drastis. mungkin ga drastis. tapi berubah. *biar dramatis gitu haha*
dan sekarang saya lagi nimbang-nimbang mau minta saran dari orang lain atau enggak.
minta saran dari orang adalah suatu hal yang cukup rrr.. mengerikan. coba kalo orang yang dimintain saran, orangnya sotoy, atau nggak begitu peduli sama kita, padahal kita mempercayakan cerita kita sama orang itu? nah lo. yang tanggung jawab pada akhirnya kalo sarannya salah siapa? nggak ada kan?
eh tapi kayaknya saya salah ngartiin kata saran deh, bentar.. bentar. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online:
sa·ran n pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yg dikemukakan untuk dipertimbangkan: untuk mengatasi masalah itu, anak-anak meminta -- dr gurunya;
me·nya·rani v memberi saran (anjuran) kpd;
me·nya·ran·kan v 1 memberikan saran (anjuran dsb); menganjurkan: dokter - agar si sakit dirawat di rumah sakit; 2 mempropagandakan: ia selalu - koleksi lukisannya kpd teman-temannya;
sa·ran·an n 1 sesuatu yg disarankan; anjuran; 2 propaganda
setelah saya pikir lagi saran itu adalah sesuatu untuk dipertimbangkan. dipertimbangkan itu... yaaa boleh dijalankan boleh nggak, dan nggak ada paksaan buat percaya atau harus ngejalanin. jadi sebenernya kalo pada kasus si orang sotoy di atas tadi, kalo sarannya salah, yaaa salah kita sendiri kenapa percaya.
susah kan?
waktu SMA, saya orang yang super percaya sama temen dan sahabat-sahabat saya. pilihan hidup saya waktu SMA, nyaris bukan pilihan saya sendiri, oke, iya sih, tapi kurang lebih karena saran-saran dari tetangga kanan kiri. karena bisa dibilang juga saya nyaris berbagi hidup sama mereka. saya percaya mereka sepenuh hati saya. saya percaya mereka nggak bakal ngejerumusin saya. tapi setelah dipikir di kemudian hari (baca:sekarang) MUNGKIN kalo saya nggak ngikutin saran mereka, MUNGKIN saya akan punya hal-hal yang beda. mereka ngasih saran tentang hal yang menurut mereka baik untuk saya. menurut mereka. tapi kan sebenernya cuma kita yang paling tahu tentang diri kita sendiri.
saya masih orang yang sama. orang yang nggak suka milih. orang yang super bingung kalo milih. tapi sekarang saya berusaha untuk bijaksana. *ameeen* saya berusaha untuk percaya sama diri saya sendiri untuk milih pilihan yang penting. dan saya harus tanggung jawab sama pilihan saya. saya akan minta saran dari orang-orang terpercaya dan nyaring saran-saran itu sebaik-baiknya. tapi pada akhirnya pilihan kembali di tangan saya.
IT'S MY LIFE. IT'S NOW OR NEVER.
oke. intinya saya emang lagi bingung sama sesuatu. dan tentang pilihan. saya harus memilih satu diantara 2 hal yang keduanya punya konsekuensi yang besar dalam hidup saya. dan salah satunya bisa membuat hidup saya berubah drastis. mungkin ga drastis. tapi berubah. *biar dramatis gitu haha*
dan sekarang saya lagi nimbang-nimbang mau minta saran dari orang lain atau enggak.
minta saran dari orang adalah suatu hal yang cukup rrr.. mengerikan. coba kalo orang yang dimintain saran, orangnya sotoy, atau nggak begitu peduli sama kita, padahal kita mempercayakan cerita kita sama orang itu? nah lo. yang tanggung jawab pada akhirnya kalo sarannya salah siapa? nggak ada kan?
eh tapi kayaknya saya salah ngartiin kata saran deh, bentar.. bentar. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online:
sa·ran n pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yg dikemukakan untuk dipertimbangkan: untuk mengatasi masalah itu, anak-anak meminta -- dr gurunya;
me·nya·rani v memberi saran (anjuran) kpd;
me·nya·ran·kan v 1 memberikan saran (anjuran dsb); menganjurkan: dokter - agar si sakit dirawat di rumah sakit; 2 mempropagandakan: ia selalu - koleksi lukisannya kpd teman-temannya;
sa·ran·an n 1 sesuatu yg disarankan; anjuran; 2 propaganda
setelah saya pikir lagi saran itu adalah sesuatu untuk dipertimbangkan. dipertimbangkan itu... yaaa boleh dijalankan boleh nggak, dan nggak ada paksaan buat percaya atau harus ngejalanin. jadi sebenernya kalo pada kasus si orang sotoy di atas tadi, kalo sarannya salah, yaaa salah kita sendiri kenapa percaya.
susah kan?
waktu SMA, saya orang yang super percaya sama temen dan sahabat-sahabat saya. pilihan hidup saya waktu SMA, nyaris bukan pilihan saya sendiri, oke, iya sih, tapi kurang lebih karena saran-saran dari tetangga kanan kiri. karena bisa dibilang juga saya nyaris berbagi hidup sama mereka. saya percaya mereka sepenuh hati saya. saya percaya mereka nggak bakal ngejerumusin saya. tapi setelah dipikir di kemudian hari (baca:sekarang) MUNGKIN kalo saya nggak ngikutin saran mereka, MUNGKIN saya akan punya hal-hal yang beda. mereka ngasih saran tentang hal yang menurut mereka baik untuk saya. menurut mereka. tapi kan sebenernya cuma kita yang paling tahu tentang diri kita sendiri.
saya masih orang yang sama. orang yang nggak suka milih. orang yang super bingung kalo milih. tapi sekarang saya berusaha untuk bijaksana. *ameeen* saya berusaha untuk percaya sama diri saya sendiri untuk milih pilihan yang penting. dan saya harus tanggung jawab sama pilihan saya. saya akan minta saran dari orang-orang terpercaya dan nyaring saran-saran itu sebaik-baiknya. tapi pada akhirnya pilihan kembali di tangan saya.
IT'S MY LIFE. IT'S NOW OR NEVER.
Comments